Kamis, 24 Mei 2018

First Trip: Danau Gunung Tujuh

No comments    
categories: 
Danau Gunung Tujuh merupakan danau yang berlokasi di Desa Pelompek Kecamatan Kayu Aro Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi. Danau ini merupakan danau keledral tertinggi di Asia Tenggra. Hal yang menarik lainnya adalah danau ini dikelilingi oleh tujuh gunung yakni Gunung Jar Panggang (2.469 mdpl), Gunung Madura (2.418 mdpl),  Gunung Hulu Tebo (2.525 mdpl),  Gunung Lumut (2.350 mdpl), Gunung Selasih (2.230 mdpl), Gunung Hulu Sangir (2.330 mdpl),  dan Gunung Tujuh (2.735 mdpl).


Nah , kami memulai perjalanan dari Kota Sungai Penuh yang menempuh waktu kurang lebih 2 jam menuju Desa Pelompek. Pada saat sampai di resort Gunung Tujuh, kami diharuskan untuk melapor dan mengisi data diri.

 Sekitar pukul  14.00 WIB, kami mulai melakukan perjalanan mendaki gunung tujuh. Pada saat itu cuaca agak mendung dan terlihat kurang mendukung, namun kami tetap melanjutkan pendakian.  Di sepanjang perjalanan terdapat patok-patok yang  berjumlah 43 buah, patok-patok ini bertujuan sebagai penanda. 

Pada awal jalur pendakian, kami disuguhkan pemandangan sawah dan kebun-kebun warga.

Setiap selang beberapa  menit sekali, saya berhenti dan meminum air dari water bladder milik teman saya. Nah, disini biasanya kesetiaan teman kamu di uji! 😁 Tapi untungnya, teman pendakian saya sangat memahami saya yang baru pertama kali melakukan pendakian.

Ngomong-ngomong,  saat pendakian, saya hanya membawa outdoor backpak yang berisi pakaian dan keperluan mandi. Logistik dan perlengkapan lain nya dibawa oleh teman-teman lainnya. 

Pada sepertiga perjalanan, tiba-tiba turun hujan yang cukup deras. Jalur pendakian menjadi licin, dan dipenuhi genangan-genangan air (nah, tips buat kamu para pembaca,  saat mendaki jangan lupa siap kan mantel ya! 😊). Kami mengenakan mantel masing-masing dan mau tidak mau harus meneruskan perjalanan karena hari mulai gelap. Suhu dingin  menjadi tantangan yang cukup berat bagi saya karena saya  harus berjuang untuk terus mendaki di jalan yang licin, tapi tetap menjaga agar tubuh saya tidak "drop" saat pendakian. 


Saat sampai di puncak dan melihat Danau Gunung Tujuh, semua rasa lelah yang kami alami terbayarkan. Hal menarik lainnya, karena airnya yang sangat bersih dan jernih, kami langsung dapat meminum air danau ini sebagai penghilang rasa haus kami. 

Setelah mendirikan tiga buah tenda,  kami masuk ke tenda masing-masing dan menyiapkan makan malam. Di sepanjang malam, hujan masih terus mengguyur tenda kami hingga mengalir ke sudut-sudut tenda. Namun hal ini tidak meredup kan semangat kami. Kami terus berbincang dan tertawa sambil meneguk kopi hangat, yang membuat malam itu terasa akrab dan menyenangkan. Bahkan, ada yang bermain ukulele, menyanyi, mengaji dan memberikan lelucon. 


Suasana saat pagi hari


Keesokan harinya, kami bangun untuk menyiapkan sarapan pada pukul 6 pagi. Sambil menikmati indahnya sunrise, kami mengambil beberapa foto di pinggiran danau.  

Pada jam 11.00 WIB, kami mulai berjalan turun hingga kembali sampai di resort pada jam 14.00 WIB dan beristirahat sejenak. 

Setelahnya kami melanjutkan perjalanan pulang dan sampai di Kota Sungaipenuh sekitar jam 17.20 wib.

Begitulah kira-kira perjalanan kami menuju Danau Gunung Tujuh. Kesan pribadi saya sih, perjalanan tersebut cukup menguras kesabaran dan tenaga, tapi juga memberikan pengalaman yang sangat keren. Dan membuat saya menyadari bahwa berada alam itu bahkan jauh lebih indah dan menyenangkan daripada di cafe atau duduk dirumah!  Hehe 😁

Jadi, kapan kamu mengunjungi Danau Gunung Tujuh? 

Kamis, 11 Januari 2018

Puisi Karya Nita Natalia - Antalogi Puisi "Afeksi Candu"

No comments    
categories: ,
Cover Antalogi Puisi "Afeksi Candu"



















Hallo Readers!
Kamu pastinya sudah tahu apa yang dimaksud dengan puisi, bukan? Pada kesempatan yang baik ini, Nita's Blog dengan senang hati memperkenalkan kepada para Readers tentang salah satu puisi karya Nita Natalia atau owner dari Nita's Blog yang baru-baru ini telah memenangkan 105 Puisi Favorite dari 600+ peserta yang mengikuti perlombaan tersebut.

Berikut daftar nama-nama kontributor yang puisinya dimuat di dalam antalogi puisi yang diberi judul"Afeksi Candu" lengkap dengan judulnya.


1 . a.h - Manusia Malang
2 . Afifah Samsili - Dialog Pikiran Kepada Hati
3 . Ahmad Syafii - Perjalanan Adalah Perjuangan
4 . Ahmad Syahid Makdum - Kutukan Tragedi
5 . Ai Prtiwi - Senandung Rindu
6 . Alfina Nurmayati - Bulan dan Bintang
7 . Amanda N.D - Badai Kala Itu
8 . Amien Nurhakim - Kacamata
9 . Ardelia Bertha Prastika - Peluh Manja
10 . Arta Laras ANgelina - Kota Kita
11 . Asri - Mengenggam Angin
12 . Atin Azzafran - Kursi Tuhan
13 . Ayu Putri Ana - Jurang Kesendirian
14 . Clarissa Budianto - Angka dan Berlian
15 . Damayanti - Hidup di Jalanan!!
16 . Desifa Kurnia Santi - Hujan dan Rindu
17 . Dicky Bayu Pamungkas - Antara Langit dan Awan
18 . Dini Mizani - Ulang Tahun
19 . Eka Nurhayati - Lubang Kunci
20 . Erikapeb - Tokoh Kelam
21 . Fadzar Mulatuli - Gelora Muda
22 . Farah Dzakiyah - Rakyat Meng-Aji, Kuasa Merakusi
23 . Fariz Salman - Pangeran dari Negri Terbuang
24 . Fatahullah - Masalaluku Bersama Hujan
25 . Hengki Nurcipto - Sendiri
26 . Heru Sabda - Bait Indah Untuk Ayah
27 . Ikha Mayashofa Arifiyanti - Moksa
28 . Imran Torisman - Kuyakin “Suatu Hari Nanti”
29 . Indra Junaidi - Kaca Masa Depan
30 . Juniar Putri Arwinalia - Lamunan Senja
31 . Kamiil - Ilusi
32 . Kholida Ulfa - Kontemplasi Puisi
33 . Khunatun Naziroh - Panggilan Senja Kala
34 . Laili Gadis Hasanah - Ruang Rindu
35 . Lastri Sirait - Kicauan Gurun
36 . Lidya Novita - Pesan Senja
37 . Lisva Farhana - Tuhanku
38 . Luh Komang Galuh Somia Antari - Buta
39 . M Ridho Muslim Goffar - Dinding Pembatas Asmara
40 . Maria Goreti Stephanie - Hilang Rupa
41 . Maria Wiedyaningsih - Sepasang Mata yang Melubangi Bagian Belakang Kepalaku
42 . Marince Marbun - Sendiri Bersama Waktu
43 . Masruriah umaroh - Seonggok Pilu
44 . Mila Maulida - Pesan Untuk Semesta
45 . Mirwan Said - Hidayah
46 . Monika Novita Pratiwi - Putihku
47 . MP Bhaskara - Sepanjang Jalan Perang
48 . Muhamad Bahrul Ulum - Melodius Kembang
49 . Muhammad Idsan - Biarlah Aku Menikahimu dalam Karanganku
50 . Muhammad Nurdin - Tentang Bintang yang Bercerita
51 . Muhlifa Sulihati - Kepada Sajak
52 . Muid Sidik - Pecinta yang Merana
53 . Munawaroh Ramawati - JiPon
54 . Muthia Ipmasyari - Afeksi Candu
55 . Nada Fitriyah Alifiana - Tuan Berkalbu Ilmu
56 . Natania Gavriela - Kemuncak
57 . Neng Anne Mustika - Bayang Bayang Semu
58 . Ni Putu Ayu Eka Sundari - Hujan Sudah Berlalu
59 . Nidaul Fithri - Andai Aku Hidup di Zaman Mu
60 . Nidya Utami - Jiwa Seorang Pembicara
61 . Nilam Fajar Mahyumi - Saripati Rasa
62 . Nita Natalia - Lukisan
63 . Nuke Rouffyanti Abdillah - Meninggalkan Mawar
64 . Nurfiqih Puspita Putri Jayanti - Kotak Misterius
65 . Nurhasanah supriadi - Rindu, menyusun sajak ilusi
66 . Nurma Eka Safitri - Dua Sisi
67 . Nurul Aeni - Pilihan
68 . Nurul Fahmiati - Guratan Duka
69 . Pengarang Rayi Nur Azizah - Tiada
70 . Puput Sartika Dewi - Derap Tanya
71 . Putri Rizky Lestari - Luka-Luka Tidar
72 . Putri Sukma Adiyaksa - Hatinya Telah Terikat
73 . Putri Sukma Adiyaksa - Kau Hanya Ingin Pulangku
74 . Rabiatul Adawiyah - Menunggu
75 . Radiansa - Tentang Rasa Ini
76 . Rani Maulina - Satria Pelipur Kalbu
77 . Ratih Mei Lany - Sajak Pasrah
78 . Ririe al Rasyid - Debaran
79 . Rismayanti - Hujan Setan
80 . Risti Indriyani - Dinding Kerinduan
81 . Rizal Fathurrahman - Wejangan Hidup Sang Penakluk Kemarau
82 . Rohman Hikmat - Sujud di Bawah Nada Purnama
83 . Rr. Ellsa Puspita - Anak Kecil
84 . Ruri Andesmana - Tinta Manis
85 . Ruri Indarti - Payung yang Merindukan Hujan
86 . Salbiyah AT - Dilema Merutuki Sukma
87 . Setia Wati - Selegam Mawar Yang Kau Tanam
88 . Singgih Kurniawan - Titah Sang Malam
89 . Sintiyah Kustiyanti - Perjalanan Pulang
90 . Siska Nur Fatimah - Mata dan Hari
91 . Siti Arofah May R. - Surat Cinta Untuk Pemilik Hati
92 . Siti Zakiyah - Jalang Pergi !
93 . Sucia Levia Ferra - Buih-Buih Kehampaan
94 . SyanurA - Entah Sampai Kapan
95 . Syifa Amelia - Ritus Rindu Dari Hujan
96 . Tia Agustilana - Biarkan Aku Saja
97 . Tia Elvia - Istana Dalam Padang Kesunyian
98 . Tiryadi - Harapan di Sepertiga Malam
99 . Tista Apryandani - Tuhan Bersama Jelata
100 . Uswatul Auliya Damanik - Sirius di Pelupuk Matamu
101 . Vanda Fransiska Armanda Sari - Berpeluk Batang Kaktus
102 . Wakhidatul fitri fadila - Angin Yang Kurindukan
103 . Wilakoni Oktavia - Kudamba Damai
104 . Yasmina Siti Kamila - Sebuah Definisi
105 . Yunita Rahayu - Negri Yang Mati

Nah, bagi kamu yang ingin ikut PO atau pengiriman buku antalogi puisi di atas, kamu bisa langsung menghubungi halaman facebook Tidar Media. PO hanya dilakukan dalam satu tahap karena pencetakan untuk seri antalogi puisi ini terbatas. So, bagi kamu yang juga mulai berkarya, jangan ragu-ragu untuk mencoba dan berusaha, karena semua hal-hal besar tentunya dimulai dari hal yang paling kecil. Let's do it!